WARTAKAPUAS.ID – SANGGAU,
Wakil Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si membuka kegiatan konferensi kerja kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sanggau yang pertama yang bertempat di Gedung PGRI Kabupaten Sanggau, Kamis pagi (25/2/2021).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PGRI Provinsi Kalbar Prof, Dr, Samiun M. Pd, Forkompimda, Ketua PGRI Kabupaten Sanggau Silas, S.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono, serta para pengurus PGRI Kecamatan se Kabupaten Sanggau.
Usai membuka kegiatan konferensi kerja PGRI Kabupaten Sanggau, Wakil Bupati Yohanes Ontot, berharap PGRI yang menaungi para guru untuk mampu merencanakan hal-hal yang memang untuk memberikan yang terbaik bagi para guru, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif.
“Harapan besar tentu oleh para guru juga ada di PGRI ini, karena PGRI ini sebagai organisasi perpanjang tangan pemerintah untuk mengurus secara khusus lembaga ini untuk memberikan kesejahteraan para guru,” jelas Wabup Sanggau, Yohanes Ontot.
“Kesejahteraan bukan bearti PGRI ini yang memberikan berupa uang langsung. Akan tetapi mungkin melalui kebijakan-kebijakan yang disinergikan dengan kebijakan pemerintah,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGRI Provinsi Kalbar Samiun menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rapat tahunan, yang dimana seharusnya dilaksanakan di tahun 2020 yang lalu.
“Akan tetapi karena kondisi pandemi Covid-19 maka kita tunda dan dilaksanakan di tahun 2021 ini. Oleh sebab itu, mereka untuk di tahun 2021 juga akan melaksanakan konferensi kerja yang kedua. Adapun harapan kita melalui konferensi kerja ini mereka mengevaluasi selama satu tahun ini apa-apa saja yang sudah dilakukan pengurus PGRI, termasuk koordinasi dan konsolidasi pengurus, mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat kecamatan,” ujar Ketua PGRI Provinsi Kalbar Samiun.
Samiun selaku Ketua PGRI Provinsi Kalbar juga berharap jangan sampai kepengurusan sudah dibentuk, tetapi tidak bergerak atau tidak ada yang diperbuat.
“Harapan kita bahwa PGRI ini menjadi mitra strategis pemerintah yang tidak bisa kita pungkiri, sehingga tadi seperti yang disampaikan oleh Bapak Wakil Bupati bahwa memang kesejahteraan itu tidak hanya berbentuk finansial. Akan tetapi, keberpihakkan pemerintah juga sudah melakukan kesejahteraan bagi teman-teman guru. Semua peraturan dan regulasi mesti harus berpihak pada guru dan jangan guru itu di tekan, dipersulit, apalagi sampai membuat resah. Karena mereka (guru) merupakan ujung tombak membangun bangsa ini dan bangsa ini bisa bangun, bergerak dan hebat karena pendidikan yang dilakukan oleh teman-teman guru,” tuturnya. (Andi)