Wartakapuas.id Sanggau – Era digital saat ini makin berjaya. Hal tersebut ditandai dengan kekuatan media daring profesional dan media sosial yang memiliki kapasitas besar, mobilitas dan jangkauan yang luas.
Namun menurut Bunda Literasi Kabupaten Sanggau, Arita Apolina, kejayaan era digital itu malah membuat budaya literasi menjadi rendah. Saat ini, Arita mengatakan budaya berbicara dan mendengar lebih menonjol daripada membaca.
“Dari data UNESCO, minat baca orang Indonesia ada diperingkat ke 60 dari 61 negara yaitu 0,001 persen atau dari tiap seribu orang Indonesia hanya satu orang yang gemar membaca,” ungkap Arita saat melantik Pokja Bunda Literasi Kecamatan Kapuas, Jumat (22/7/2022) sore.
Terkait data UNESCO itu, lanjut Arita, maka Pokja Bunda Literasi Kabupaten Sanggau perlu melakukan berbagai langkah agar minat baca masyarakat kembali tinggi. Namun untuk itu, perlu peran aktif dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat, terutama di Kabupaten Sanggau.
“Tanpa peran aktif dan keterlibatan seluruh pihak terlebih masyarakat, maka upaya yang dilakukan tidak akan mencapai hasil seperti yang dicita-citakan,” pungkas Arita. ( Andi)