Wartakapuas.id Sanggau – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menghadiri acara ritual adat Mohi Kone Tamawang Asa Hibun, (pulang ke tembawang asal Hibun), Kalik (sekalian) Batant Ngan Nudok Nontu Pedagi (menempatkan pedagi di tempat yang sudah diberkati) di Dusun Kerunang Desa Kampuh Kecamatan Bonti. Minggu(12/6/22)
Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menyampaikan bahwa perlunya mempertahankan adat dan budaya yang merupakan ciri khas masyarakat dan sudah diturunkan oleh leluhur sejak dulu.
“Sesuai dengan visi misi Pemerintah daerah yakni bagaimana kita mempertahankan budaya dan adat. Tadi sudah dijelaskan budaya ini bukan agama, tapi agama yang harus menjadi patokan masyarakat kepada sang penciptanya. Tetapi budaya ini adalah bagian yang tidak terlepas dari agama dan tak bisa dipisahkan,” ucap Yohanes Ontot.
Wabup, Yohanes Ontot yang juga sebagai Ketua DAD Sanggau mengatakan kekuatan iman juga harus dibarengi dengan bagaimana kemampuan masyarakat itu menjaga dan memelihara budayanya.
“Sehingga menjadi masyarakat yang kuat, menjadi masyarakat yang hebat untuk dia menjadi masyarakat dalam sebuah daerah yang bermartabat dan menghargai budaya, leluhurnya dan juga imannya kuat,” jelasnya.
Lajut Wakil Bupati Sanggau, tentu banyak hal yang dilihat terkait dengan kekompakan sub suku Daya Hibun yang hadir di tempat tersebut.
“Saya senang melihat masyarakat Dayak khususnya hari ini yang dari sub suku daya Hibun, mereka kumpul di tempat ini, datang dari tempat yang jauh telah menyempatkan diri hadir, adalah sebuah wujud rasa memiliki, rasa persatuan sebagai keturunan yang sama untuk Kembali ke tempat asal, tempat leluhur dulu hidup,” ucap orang nomor dua di kabupaten sanggau.
Wakil Bupati dua periode juga berharap agar kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan, karena menurutnya budaya adalah hal yang penting dan tidak boleh dianggap sepele.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadikan persatuan Dayak lebih baik lagi dan saya harap semua suku yang ada di Sanggau dapat menggali dan mengembangkan potensi budaya yang ada serta melestarikannya,” kata Yohanes Ontot.
“Semoga nanti tempat ini dapat menjadi sebuah wisata budaya, tentu harus kita kelola sedemikian rupa dan para pengunjung juga harus menjaga tempat ini, jangan dirusak, tidak usah membuang sampat di tempat ini. Kita jaga keasriannya, pohon di hutannya ini saya liat sudah cukup tua. Harus kita jaga, karena ini tempat yang keramat,” pungkas orang yang kerap di sapa Pak YO. ( Andi)