
Wartakapuas.id Sanggau – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot menyebutkan, Ritual Adat Panca Puntu Mang Pihit merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat adat khususnya sub suku Dayak Paus. Pasalnya budaya ritual ini merupakan aset budaya daerah terutama bagi masyarakat adat setempat.
“Adat dan budaya itu adalah identitas masyarakat adat itu sendiri. Dan saya salut, masyarakat di sini sudah menjaga, merawat dan melestarikan adat dan budaya ini dengan baik. Kalau tidak begitu, pasti akan punah. Seperti tukang pomang ini, nanti harus ada penerusnya,” ujaranya ketika menghadiri Ritual Adat Panca Puntu Mang Pihit, di Desa Pengadang Kecamatan Sekayam, Selasa (17/5/2022).
Selaku Pemerintah, Wabup Ontot yang juga ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau ini berkomitmen mendukung masyarakat adat untuk melestarikan ritual adat di Panca Puntu Mang Pihit yang digelar setiap tahun ini, sesuai visi misi Pemerintah Kabupaten Sanggau saat ini.
“Sebenarnya ini sudah menjadi agenda tahunan bagi masyarakat adat setempat, tapi mereka laksanakan sederhana saja. Dan pelaksanaan yang mengundang orang ramai itu dilaksanakan tiga tahun sekali. Tentunya Pemerintah pun harus mensupport ini terkait pembiayaannya,” katanya yang saat itu hadir bersama Ny. Yohana Kusbariah, sejumlah anggota DPRD, dan sejumlah Kepala OPD.
“Sanggau berbudaya dan beriman adalah visi misi Pemerintahan di jaman Paolus Hadi dan Yohanes Ontot. Termasuklah kegiatan hari ini juga untuk mendukung kegiatan kebudayaan,” sambungnya.
Wakil Bupati Sanggau dua periode ini menyatakan, mewujudkan Kabupaten Sanggau yang berbudaya dan beriman tentunya tidak hanya merangkul satu atau dua etnis saja, melainkan seluruh etnis yang berdomisili di Bumi Daranante.
“Tidak ada pilih kasih. Sudah dua periode ini, saya dan Pak Bupati Paolus Hadi merangkul etnis-etnis yang ada Kabupaten Sanggau. Maka dari itu, Sanggau pernah meraih Anugerah Kebudayaan Maestro Seni Tradisi dari Kemmendikbud,” pungkasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap, kedepan benda cagar budaya Panca Puntu Mang Pihit ini menjadi destinasi wisata yang lebih luas lagi.
“Bagaimanapun ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai generasi orang Dayak, tanpa terkecuali, tapi secara khusus sub suku Dayak Paus. Dengan demikian masyarakat adat Dayak bagian dari Indonesia yang mampu memberikan kontribusi pembangunan daerah, dan Indonesia secara umum,” tuturnya. (Andi)