INFO PMI SANGGAU
JUMLAH KETERSEDIAAN DARAH PMI SANGGAU >>> GOLONGAN DARAHA : A = B= 0=
banner 728x90 banner 728x90

Yohanes Ontot Menghadiri dan Membuka Musda II TBBR DPD Kabupaten Sanggau

Avatar photo

Wartakapuas.id Sanggau – Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot mrmbuka secara resmi Musyawarah Daerah ( Musda ) II Tariu Borneo Bangkule Rajakng ( TBBR ) DPD Kabupaten Sanggau di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu, (9/11/2024)

Yohsnes Ontot, menyampaikan Musda II ini bagaimana bisa melakukan evaluasi apa yang sudah dilakukan selama dalam periode sebelumnya.

Dikatakannya bahwa kita harus mampu
melihat hal-hal yang sudah menjadi tugas pokok dan fungsi TBBR itu sendiri berdasarkan AD/ARTnya. Oleh karena itu
kita hari ini harus mampu mengintropeksi diri dan berperan dalam kehidupan berbangsa dan negara terutama terutama pada masyarakat adat.

“Sebagai orang Dayak dan organisasi besar TBBR dan sebagai lembaga adat Dayak Sanggau apapun yang ada di dalamnya adalah bagian dari masyarakat adat yang ada di Kabupaten Sanggau secara khusus tentu secara umum setingkat provinsi pasti juga ada bagian warga masyarakat adat yang tidak bisa terlepas.”

Oleh karena itu, saya berharap TBBR mampu menggali menjaga memelihara adat dan budaya orang Dayak ada di Kalimantan terkhisus di Kabupaten Sanggau.

Pada kesempatan yang sama Penjabat Bupati Sanggau yang diwakili oleh Kadis Perhubungan, Anselmus mengatakan bahwa TBBR merupan sebuah organisasi atau lembaga yang cukup besar.

“Oleh karena itu, Sebagai Pemerintah mengharapkan organisasi-organisasi yang ada ini bersinergi secara positif dan memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah dalam rangka kita membangun baik itu budaya, ekonomi maupun tingkat pendidikan di masyarakat masing-masing.”

Sementara itu, Ketua TBBR Setanah Dayak James Mark, menegaskan Manusia tanpa adat bagaikan Pohon tanpa akar alias mati demikian juga kita orang Dayak jati diri kita sebagai orang Dayak adalah dengan masih berjalannya adat budaya dan tradisi kita sampai detik ini.

“Jangan sampai adat budaya dan tradisi kita hilang. Tetap junjung adat budaya dan tradisi kita sebagai orang Dayak, maka sesuai dengan tujuan didirikannya Kami selalu melestarikan adat budaya tradisi setempat,” pungkasnya.

Hadirnya TBBR, bukan untuk menghilangkan yang sudah ada tetapi Kami hadir untuk menambah yang sudah ada. Tujuan pertama didirikannya TBBR adalah menyatukan orang Dayak setanah daya oleh sebab itu sampai saat ini anggota yang terdata di pusat anggota TBBR setanah Dayak kurang lebih berjumlah 360.000. Selain ada di Kalimantan kita ada di DPW DKI Jakarta kemudian kita ada di Sabah Sarawak, ujar James Mark

Musda ini merupakan amanat dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga TBBR Oleh sebab itu kami ingin menuju organisasi yang semakin lama semakin baik walaupun kami belum terlalu lama berdiri tidak seperti ormas-ormas besar lainnya. Namun tidak ada kata terlambat kita harus bisa mengisi semua posisi di sistem negara ini karena kuncinya adalah menguasai sistem kalau sistem sudah kita kuasai apapun bisa kita lakukan oleh sebab itu maka kunci utamanya kita harus bersatu bukan dalam arti negatif tidak bisa bergaul dengan etnis yang lain tetapi kita tetap menghargai etnis yang lain sebagai suatu bangsa di negara kesatuan Republik Indonesia. (*)