INFO PMI SANGGAU
JUMLAH KETERSEDIAAN DARAH PMI SANGGAU >>> GOLONGAN DARAHA : A = B= 0=
banner 728x90
Avatar photo

Hadiri Pembukaan Festival Budaya Keraton Paku Negara Tayan dan Ritual Adat Mandi Bedel Kerajaan serta tradisi Perang Ketupa, Ini Pesan Wabup Sanggau

Wartakapuas.id Sanggau – Tradisi mandi bedel adalah acara memandikan barang-barang pusaka kerajaan, seperti keris, pedang, tombak maupun meriam. Sedangkan perang ketupat adalah masyarakat melempar ketupat antara masyarakat yang berada didaratan dengan masyarakat yang berada di atas sungai.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menyampaikan bahwa kegiatan hari ini kita mengikuti acara pembukaan Festival Budaya Keraton Paku Negara Tayan dan Ritual Adat Mandi Bedel Kerajaan serta tradisi Perang Ketupat.

“Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Forum Silaturahmi Kesultanan Nusantara (FSKN) dan juga perwakilan dari Brunei Darussalam dan Konsulat Malaysia,” jelas Wabup Sanggau, Yohanes Ontot saat menghadiri acara pembukaan Festival Budaya Keraton Paku Negara Tayan dan Ritual Adat Mandi Bedel Kerajaan serta tradisi Perang Ketupat. Bertempat di Keraton Paku Negara Tayan, Kecamatan Tayan Hilir, Sabtu (12/8/2023).

Wakil Bupati Sanggau mengatakan bahwa kedepannya akan kita tata lebih baik lagi untuk Festival Budaya Keraton Paku Negara Tayan dan Ritual Adat Mandi Bedel Kerajaan serta tradisi Perang Ketupat ini.

“Untuk kedepan kita akan kemas kegiatan ini menjadi lebih baik dan lebih meriah lagi, sehingga dengan adanya festival ini tentu menjadi daya tarik destinasi wisata yang juga memberikan ruang kepada masyarakat yang bergerak di bidang UMKM,” ujarnya.

Ia sampaikan intinya bahwa melalui festival ini agar bagaimana kita dapat menggali apa yang menjadi adat istiadat dan budaya adat yang diajarkan dari leluhur kita.

“Kita sebagai penerus dari para leluhur kita untuk dapat mempertahankan, memelihara, mengembangkan adat istiadat, budaya adat dan hukum adat. Oleh karena itu, kita berharap kepada masyarakat adat Melayu yang berada di sekitar Keraton Paku Negara Tayan ini supaya kedepan adat istiadat dan budaya adat ini dapat dipertahankan secara baik,” tuturnya. (*)