INFO PMI SANGGAU
JUMLAH KETERSEDIAAN DARAH PMI SANGGAU >>> GOLONGAN DARAHA : A = B= 0=
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Memasuki Pekan Suci, Ini Kata Pastor Albertus Yance

Avatar photo

Wartakapuas.id Sanggau – Tema Aksi Puasa dan Pembangunan (APP) tahun 2023 Keuskupan Sanggau “Semakin Adil, Semakin Bermartabat” yang bearti dalam keadailan ini kita mewujudkan  nilai-nilai keaadilan terhadap semua orang dan dari situlah kita menunjukan martabat yang luhur sesuai  dengan ciptaan dan karya Allah itu sendiri.

Tidak terasa kita umat Kristen terutama kristen katolik memasuki Pekan suci. Pekan Suci merupakan saat yang penting dan selalu menjadi bagian yang dinanti-nantikan umat Katolik. Pekan suci atau biasa disebut dengan Minggu suci atau Minggu sengsara adalah jangka waktu satu pekan yaitu sejak minggu palma hingga Sabtu suci yang kemudian diikuti dengan hari Paskah yang selalu jatuh pada hari Minggu.

“Pekan suci atau biasa disebut dengan Minggu palma, dimana kita diajak untuk mengenang Yeus sebagai Sang Raja, dimana Waktu itu Yesus menunggang keledai memasuki gerbang Kota Yerusalem dan disambut umat-Nya dengan suka cita, sorak-sorai dengan menggunakan daun palma yaitu menyambut Sang Raja. Oleh karena itu, kita juga mau memaknai Sang Raja itu didalam hati kita, yaitu Raja keselamatan,” Tutur Pastor Paroki Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau Albertus Yance.

Pastor Yance, mengatakan bahwa dalam pekan suci, dimana Gereja merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan Kristus pada hari-hari terakhir hidup-Nya, yaitu sejak Ia sebagai Al masih memasuki Yerusalem.

Masa Prapaska berlangsung sampai dengan kamis pekan ini atau biasa disebut dengan Kamis Putih dimana Yesus menetapkan ekaristi sebagai kenangan atau sebagai kurban atau disebut dengan perjamuan malam terakhir. Setiap kali kita menerima kenangan ini kita bersatu dengan Kristus. Perjamuan malam terakhir dimana Yesus juga menunjukan pelayanan dengan membasuhkan kaki  murid-muridnya. Oleh sebab itu, hendaknya kita pun mengikuti teladan Kristus ini dengan melayani terutama mereka yang menderita, mereka yang terpinggir, mereka yang direndahkan.

Lanjut P. Yance, setelah Kamis putih dilanjutkan dengan Jum’at Agung, dimana kita merayakan atau mengenangkan sengsara Wafat Yesus Kristus dikayu Salib. Yesus sengsara dan wafaf karena dosa-dosa manusia, Wafat untuk menghancurkan kematian dan akhirnya muncullah peristiwa yang menggembirakan pada malam Paskah yaitu merayakan kebangkitan Yesus yang mengalahkan kematian, Yesus hidup kembali, Yesus menang atas dosa menundukan maut dan dirayakan pada malam Paskah dan pada pada hari raya Paska, jelasnya.

“Dengan perjamuan malam terakhir mulailah ketiga hari paskah, yang meliputi Jum’at agung dan Sabtu Paskah, dan puncaknya perayaan malam paskah dengan berakhir dengan ibadat sore Minggu paskah,” kata Pastor Yance

Pastor Yance juga mengatakan bahwa setiap Paskah, kita sering melihat yang nama telur Paskah. Telur Paskah sering disimbolkan beberapa Negara di Eropa untuk penggunaan telur Paskah ini mau  menyimbolkan bahwa dengan telur ini mau melambangkan kehidupan baru, dengan telur ini lahirlah kehidupan baru , maka untuk perayaan Paskah  di Negara Eropa itu identik dengan telur sebagai kehidupan yang baru sebagai kebangkitan seperti anak ayam yang keluar dari telurnya, tuturnya

“Untuk Paskah itu sendiri adalah  perayaan kebangkitan, perayaan kehidupan yang baru. Oleh karena itu kita mengajak umat bahwa dengan kebangkitan ini kita memulai semangat yang baru, hidup yang baru memulai sesuatu dengan cara yang baru, dimana saat umat mulai lelah, mulai lesu, bangkitlah bersama kebangkitan kristus, dimana disaaat kita tidak punya harapan bangkitalah bersama harapanan yang dibawa oleh terang Kristus, intinya Paskah ini mau mengajak kita untuk hidup kembali, bangkit kembali  terutama dari dosa dan keterpurukkan dari berbagai hal yang selama ini menggerogoti dan mengikakat kita,” harapnya. (Andi)