Wartakapuas.id Sanggau – Bupati Sanggau Paulus Hadi menargetkan agar angka stunting Kabupaten Sanggau tahun 2021 ini harus bisa turun menjadi 25 persen. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Rembuk Stunting di Ruangan rapat pimpinan VVIP Kantor Bupati Sanggau, Kamis pagi (12/8/2021).
“Ya, untuk angka stunting kita sudah diatas provinsi yakni 28 persen. Maka dari itu untuk tahun ini kita harus bisa menurunkan lagi angka itu sampai dengan 25 persen. Nah untuk itulah perlu berembuk supaya semua pihak dapat terlibat bersama-sama pendukung penurunan stunting,” tegasnya sebelum membuka kegiatan tersebut.
Paulus Hadi juga menyampaikan bahwa hal tersebut bukan hanya tanggung jawab atau tugas pemerintah saja melainkan semua belah pihak, termasuk yang diluar Pemerintahan.
“Saya sudah sampaikan didalam rembuk stunting sebelumnya agar banyak pihak yang terlibat. Selain pemerintah organisasi-organisasi yang ada baik itu organisasi perempuan, organisasi anak, tokoh-tokoh pemuda, agama, adat dan masyarakat juga ikut bertanggung jawab dalam menurunkan angka stunting ini,” tegasnya.
Bupati Paolus Hadi menyampaikan bahwa, Kabupaten Sanggau tetap terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting. Menurutnya rembuk stunting ini adalah kegiatan wajib yang harus kita lakukan supaya memastikan langkah-langkah atau staretegi yang kita gunakan dapat mempercepat penurunan angka tersebut di Kabupaten Sanggau.
“Ini menjadi target besar dari kinerja Bupati dan Wakil Bupati di dalam RPJMDnya. Rembuk Stunting ini adalah kegiatan wajib yang harus kita lakukan untuk memastikan langkah-langkah strategis yang kita dorong agar penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau ini turun dan kalau bisa percepat penurunan angka tersebut,”ujar Bupati Sanggau dua periode tersebut.
Selanjutnya Bupati Sanggau menambahkan bahwa stunting itu identik dengan badan yang pendek atau kerdil.
“Sebagian besar masyarakat mungkin belum tau istilah stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, mulai dari didalam kandungan sampai disebut balita sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Biasanya tinggi anak lebih rendah dari pada usianya,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau selaku leading sector dan sejumlah OPD Kabupaten Sanggau, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau Arita Apolina, Ketua GOW Kabupaten Sanggau Yohana Kusbariah, sejumlah Perbankan.
Sementara Camat, Kepala Puskesmas dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Sanggau mengikuti kegiatan ini secara virtual di daerahnya masing-masing.
Penulis : Eulrasia Kristi
Editor : Christ TCG/Andi