INFO PMI SANGGAU
JUMLAH KETERSEDIAAN DARAH PMI SANGGAU >>> GOLONGAN DARAHA : A = B= 0=
banner 728x90 banner 728x90

Pembinaan Umat Katolik Melalui Pesta Paduan Suara Gerejani

Avatar photo

Wartakapuas.id Sanggau – Ketua LP3KD Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot menyampaikan pentingnya peran paduan suara dalam meningkatkan keimanan umat Katolik. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk membina umat dan memperkuat ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Yesus Kristus.

Ia mengajak seluruh umat Katolik untuk bersama-sama meningkatkan keimanan melalui paduan suara. “Kegiatan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi lebih kepada proses belajar dan pengembangan spiritual,” ujarnya pada pembukaan Pesta Paduan Suara Gerani tingkat Kabupaten Sanggau di Mega Tenda Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, (17/10/2024)

“Ia menegaskan bahwa meskipun dalam perlombaan hanya ada satu juara, penting bagi setiap kontingen untuk terus belajar dan berlatih agar dapat meraih prestasi yang terbaik. Mari kita dorong umat untuk terus berlatih dan berupaya demi meningkatkan kualitas dan keimanan, imbuhnya.

Dengan semangat kolaborasi, diharapkan paduan suara dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkuat iman dan persatuan di kalangan umat Katolik di Kabupaten Sanggau.

Pada kesempatan yang sama Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr. Valentinus Saeng,  mengapresiasi yang tinggi kepada Ketua, Sekretaris Pesparani dan para pengurus atas terselenggaranya Pesparani pertama di Sanggau. Oleh karena itu, Saya berharap agar Pesparani ini menjadi awal dari tradisi yang berkelanjutan. “Kalau ada yang pertama, pasti ada yang kedua,” ujarnya penuh keyakinan.

Uskup Valentinus mengundang seluruh peserta untuk bertanding dengan semangat objektif dan sportif. “Selamat bertanding dengan penuh semangat, dan tunjukkan yang terbaik,” ujar Mgr. Valentinus Saeng.

“Uskup juga menekankan bahwa inti dari Pesparani bukanlah sekadar kompetisi, tetapi lebih kepada perwujudan pujian kepada Tuhan. Pesparani ini adalah bagian dari kita memuji Tuhan,” tegasnya.

Uskup juga mengutip Santo Agustinus, “Siapa yang menyanyi, sama dengan berdoa dua kali,” Oleh Karena itu menyanyi dalam tradisi Katolik dan Kristiani adalah bagian dari doa. Dengan demikian, Pesparani diharapkan menjadi sarana untuk memperteguh iman para peserta melalui nyanyian rohani. Melalui kegiatan ini, iman-iman bisa diteguhkan, tambahnya.

Uskup Valentinus juga berharap agar Pesparani menjadi motivasi bagi paroki-paroki untuk mengembangkan kelompok-kelompok paduan suara.

“Saya berharap Pesparani ini menjadi bibit bagi paroki-paroki untuk mengembangkan koor di paroki, karena selama ini, perayaan besar gereja seperti Natal, Paskah, Kenaikan, dan Pentakosta, biasanya dilayani oleh lingkungan-lingkungan. Oleh sebab itu, Ini saatnya kita bentuk koor di paroki, dua atau tiga kelompok, untuk melayani perayaan-perayaan besar di gereja,” ujarnya.

Uskup juga menekankan pentingnya kaderisasi dan pelatihan musik liturgi melalui Pesparani, sehingga paroki-paroki semakin siap dalam hal pengelolaan musik liturgi.

Sementara itu, Pejabat Bupati Sanggau, yang diwakili oleh Asisten dua Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau, Paulus Usrin mengatakan ini merupakan Pesparani yang pertama kalinya diadakan oleh umat Katolik di Kabupaten Sanggau, menciptakan catatan sejarah bagi masyarakat.

Pesparani pertama ini mengusung tema “Jiwaku Memuliakan Tuhan dan Hatiku Bergembira Karena Allah Juru Selamatku”, ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan umat Katolik terhadap liturgi gerejawi. Dalam rangkaian acara ini, umat Katolik dari 15 kecamatan di wilayah Keuskupan Sanggau diharapkan dapat menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan.

” Oleh karena itu, besar harapan agar kegiatan ini menjadi agenda berkelanjutan dalam upaya mewujudkan kecintaan dan kepedulian terhadap kehidupan beragama serta pengembangan iman Katolik di Kabupaten Sanggau.

Penulis : Cido
Editor : Andi