INFO PMI SANGGAU
JUMLAH KETERSEDIAAN DARAH PMI SANGGAU >>> GOLONGAN DARAHA : A = B= 0=
banner 728x90 banner 728x90

Waspada Rabies Dinkes Sanggau Terbitkan Surat Edaran

Avatar photo

Wartakapuas.id Sanggau – Guna mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi rabies, Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, mengeluarkan surat edaran nomor 100.3.4/825/DINKES-C/2024 tentang kewaspadan dini peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR).

Dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Dinkes Sanggau, Ginting tersebut disebutkan, dalam rangka peningkatan kewaspadaan dini dan antisipasi peningktan kasus GHPR serta efisiensi pengguanan Vaksin Anti Rabies (VAR), diperlkukan koordinasi terkait tatalaksana kasus GHPR.

Kadis Dinkes Kabupaten Sanggau, Ginting, mengatakan bahwa tahun 2023 vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) Kabupaten Sanggau mengakomodir 17.000 dosis vaksin HPR dari total populasi HPR 48.091 ekor, hal ini menyebabkan resiko penularan virus rabies masih sangat tinggi jika terdapat kasus GHPR, ujarnya  dalam SE tertanggal 4 Mei 2024.

Dikatakannya, terkait hal tersebut diperlukan antisipasi terhadap kemungkinan yang akan timbul. Oleh sebab itu,  diinstruksikan kepada Rumah Sakit dan seluruh Puskesmas di Kabupaten Sanggau untuk melakukan beberapa hal:
Pertama, peningkatan Kewaspadaan Dini terkait kasus GHPR baik ditingkat Rumah Sakit, Puskesmas, maupun di Pustu dan Polindes terhadap kasus tersebut. Kedua, peningkatan penyuluhan penatalaksanaan Kasus GHPR. Ketiga, cuci luka kurang dari 24 jam menjadi hal utama dikarenakan keterbatasan stok VAR di Instalasi Farmasi Kabupaten Sanggau.

“Cuci luka menggunakan sabun selama 15 menit dibawah air mengalir setelah terjadi pajanan (jilatan, cakaran atau gigitan) terhadap HPR untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan,” tambahnya.

Keempat, untuk pemberian VAR diberikan dilihat dari situasi luka gigitan dan kondisi HPR yang menggigit apakah HPR tersebut hilang, mati atau dibunuh, utamakan pemberian pada kasus gigitan anjing dengan luka derajat berat, kondisi HPR, serta di area genital.
Kelima, pemberian VAR merk Verorab dan Rabivax menggunakan metode yang sama yaitu metode Zagreb dengan cara pemberian 2 dosis di H-0 (Lengan kanan dan kiri), 1 dosis di H-7 dan 1 dosis di H-21. Apabila HPR sehat di H-14 maka VAR dapat dihentikan pemberiannya.

“Keenam, apabila ada hal yang masih belum jelas silahkan menghubungi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Program Surveilans via SMS/WA 085245620990 (Utin Mufti Dewi Hartiningsih, S.K.M.,) atau email surveilanssanggauu@gmail.com. (*)