Wartakapuas.id Sanggau – Bupati Paolus Hadi mengatakan bahwa untuk menyikapi perkembangan situasi dan kondisi saat ini khususnya mengenai kebencanaan, sesuai dengan amanat undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, bahwa BNPB dan BPBD memiliki fungsi koordinasi, pelaksana, komando dan pengarah dalam penyelenggaraan penangulangan bencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sanggau saat membuka Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kabupaten Sanggau Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sanggau di aula Hotel Harvey. Rabu (12/7/23).
“BPBD sebagai salah satu perangkat daerah di Kabupaten Sanggau, berkewajiban untuk menyusun rencana kebijakan dibidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan mastarakat sub urusan kebencanaan melalui program penanggulangan bencana, kegiatan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan akan membentuk pengembangan desa kelurahan, tangguh bencana untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Sanggau,” ujar PH sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Bumi Daranante, menyampaikan bahwa kegiatan ini tentu mendapat dukungan dari TNI/Polri, Basarnas dan juga BPBD Provinsi Kalbar.
“Tentu kita harus pastikan kita semua siap karena ini merupakan standar penting dalam instrumen pelayanan kepada masyarakat,” ujar Paolus Hadi.
Ia juga menjelaskan bahwa bencana merupakan isu penting di seluruh daerah termasuk di Kabupaten Sanggau.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau melalui BPBD kabupaten Sanggau tahun ini melaksanakan kegiatan pelatihan untuk delapan kecamatan,” jelas Bupati dua periode tersebut.
“Kita harapkan di setiap desa nantinya ada perwakilan masyarakat yang memiliki bekal untuk mencegah dan sebagai pionir dalam menghadapi bencana yang dapat datang sewaktu-waktu”, sambung paolus Hadi.
Paolus Hadi juga berpesan agar para peserta yang mengikuti pelatihan memiliki nilai sosial yang tinggi.
“Saya yakin kalian yang mengikuti pelatihan ini memiliki jiwa yang tangguh dan berjiwa sosial tinggi,” pungkas Paolus Hadi sapaan akrabnya.
“Orang yang terpanggil dalam menghadapi suatu bencana yang terpenting adalah jiwa sosial tinggi kemudian baru kita bekali dengan keterampilan dalam menghadapi suatu bencana,” tegasnya. (Andi)