
Wartakapuas id Sanggau – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, mengatakan bahwa suku Dayak di Kalimantan Barat memiliki seorang raja yang memimpin adat istiadat serta memegang tampok kekuasaan untuk melestarikan adat istiadat serta tradisi budaya dayak.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Sanggau saat menghadiri acara adat Meruba Pencucian Pusaka Bosi Kolikng Tungkat Rakyat Kerajaan Ulu Aik serta penancapan tiang pertama Aula Kerajaan Ulu Aik Bosi Kolikng Tungkat Rakyat di Laman Sengkuang (Laman Sembilan Domong Sepuluh) Desa Benua, Kecamatan Hulu Sungai Kabupaten Ketapang, (24-26/06/2022).
“Kami mengikuti seluruh rangkaian kegiatan selama 3 hari. Tentu hal seperti ini mengingatkan kita bahwa orang Dayak memiliki seorang Raja, walaupun secara spesifik tidak bergerak dibidang politik tetapi raja adatnya orang Dayak yang memimpin adat istiadat peninggalan para leluhur yang menjadi titik tonggak sejarah orang Dayak yang berpusat di Laman Sengkuang atau Laman Sembilan, Domong Sepuluh,”ujarnya.
Wakil Bupati yang juga sebagai Ketua umum DAD Kabupaten Sanggau, juga berpesan agar masyarakat Dayak dapat bersatu dan mampu beradaptasi ditengah perkembangan zaman.
“Sebagai ketua DAD Kabupaten Sanggau yang hadir dan mengikuti kegiatan ini sampai selesai, ingin agar orang Dayak itu bersatu dan kita harus mampu bertahan ditengah-tengah perkembangan zaman saat ini. Kita harus bisa menjaga jati diri dsn menggali serta melestarikan adat budaya suku Dayak dimana pun kita berada. Dan kita sebagai masyarakat adat harus cerdas dan bijaksana dalam hal apapun”, Pesan Yohanes Ontot.
Pria yang akrab disapa Pak Yo ini juga mengapresiasi sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Ketapang secara khusus Raja Ulu Aik yang telah menyambut rombongan kami.
“Terima kasih banyak untuk Pemerintah Kabupaten Ketapang juga Raja Ulu Aik atas sambutannya kepada rombongan kami dari Kabupaten Sanggau. Mari kita bersama bergandengan tangan dan bersatu, agar mampu mempersatukan suku Dayak dari kerajaan Hulu Aik ini”, pungkasnya. (Andi)