Wartakapuas.id Sekadau – Pemerintah terus mempercepat proses vaksinasi guna untuk meningkatkan imun tubuh. Kali ini, sejumlah anak berusia 6-11 tahun di Kabupaten Sekadau, Kalbar, mulai disuntik vaksin COVID-19 jenis Sinovac. Pencanangan ini dilaksanakan di SDB Slamet Riyadi, Selasa (18/1/2022).
“Kita juga minta Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyurati kepala sekolah agar kepala sekolah memberitahukan berapa jumlah siswa kepada puskesmas setempat dan kita segera lakukan vaksin,” kata Bupati Sekadau, Aron, usai pencanangan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun.
Percepatan vaksinasi ini dilakukan untuk mengejar target vaksinasi di Kabupaten Sekadau. “Sebagaimana yang kami sampaikan ke Pak Gubernur tadi bahwa di akhir Februari ini 80-85 persen bisa tercapai target (vaksinasi),” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius mengatakan, per hari ini capaian vaksinasi di Kabupaten Sekadau sudah 75 persen. Namun, secara manual atau berbasis KTP vaksinasi sudah mencapai 78 persen.
“Tinggal teman-teman menginput ke sistem. Jadi, sebenarnya dari faskes vaksinasi sudah 78 persen,” ujarnya.
Kali ini vaksinasi menyasar anak-anak berusia 6-11 tahun. Vaksinasi ini juga sebagai salah satu persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
“Harapan kita dengan adanya vaksinasi ini bisa melindungi masyarakat, seperti yang disampaikan Pak Bupati 85 persen masyarakat kita divaksin, termasuk anak-anak. Kita juga mengharapkan setelah vaksin mereka bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” paparnya.
Henry juga mengimbau masyarakat dan para orang tua agar tidak ragu mengikuti vaksinasi. “Karena memang inilah cara untuk melindungi masyarakat, termasuk anak-anak. Puji syukur pemerintah memprioritaskan ini (vaksin) pada anak-anak usia 6-11 tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SDB Slamet Riyadi, Ajoto Sante Jito menyambut baik pencanangan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun di sekolah yang dipimpinnya. Sebab inilah yang mereka harapkan.
“Memang ini (vaksinasi) kita sudah tunggu selama ini karena proses belajar mengajar menjadi hambatan kami kalau siswa belum divaksin. Belum bisa melakukan 100 normal tatap muka,” bebernya.
Adapun siswa di sekolah tersebut berjumlah 603 orang. Hari ini sebanyak 300 anak mengikuti vaksinasi. “Besok 303 siswa. Harapan kami semuanya (siswa) bisa divaksin,” tutupnya. (Acil).